Pages

Thursday 20 December 2012

Ayam-Maya


Adalah perasaan tidak nyaman yang muncul ketika kau terjebak dalam dunia lain, yang bukan dunia nyata..

Menunggu sesuatu atau mungkin seseorang yang tidak jelas asal-usulnya,
atau mungkin jelas asal-usulnya, tapi tidak jelas masa depannya, *ups


Melampiaskan kesedihan, kekecewaan, amarah
Hingga merasakan kebahagiaan yang ternyata semu


Merasa kurang jika tidak berjalan-jalan dan menghabiskan waktu di sini (⌣́_⌣̀)



Padahal ini hanyalah dunia semu dari dunia nyata yang juga semu.
Apa yang terlihat indah di sini, nyatanya tak seindah yang diduga
Apakah benar tidak ada yang memperhatikanmu di dunia bukan maya?


Orang yang menyenangkan di dunia maya, belum tentu menyenangkan di dunia nyata.


jadi berhati-hatilah.
buka mata dan hati.
Lihatlah, dunia nyata masih sangat indah untuk dinomor-duakan (✿◠‿◠)


Tuesday 18 December 2012

Gugur



Helai demi helai mahkota mawar berguguran. Itu berarti semakin dekat pula aku dengan ulang tahunku ke-24. Sedih? Pastinya.. Karena hingga saat ini, aku belum mendapati sosok yang benar-benar tulus mencintaiku. Tentu saja tidak mudah mencintai lelaki yang tidak tampan sepertiku ini. Astaga, aku bahkan lupa kalau aku bukanlah seorang lelaki. Bukan, aku ini monster. Ya, monster mengerikan. Gadis mana yang hendak mencintai seorang monster?

Aku menghabiskan waktuku di sebuah istana megah yang kusam dan gelap. Sendiri, melamun. Atau kadang berbicara seperlunya dengan mereka, yang setia menemaniku di istana. Ketika gadis itu datang, aku sempat merasakan kebahagiaan. Istana yang gelap terasa terang karena kehadirannya. Aku bahkan sempat menyimpan secercah harapan. Harapan untuk dicintai dengan tulus. Namun ternyata, gadis itu kini pergi begitu saja. Ah.. Mengapa ayahnya harus sakit? Hingga dia harus meninggalkanku demi merawat ayahnya. Aku merasa sepi kembali. Hidupku suram..

Sunday 16 December 2012

Belajar


Seketika kuhentikan aktivitasku begitu mendengar pintu pagar hendak dibuka. Siapa sih? padahal jendela dan tirai ruang tamu sudah kututup, lampu juga sudah kupadamkan. Tak lupa pagar kututup. Kupikir sudah cukup jelas kalau aku sudah tidak ingin menerima tamu lagi. Aku juga sudah pakai masker.. haha

Enam puluh detik berlalu, namun mereka belum bisa membuka pintu pagar rumah kami. Maklum, meski terlihat biasa, namun pagar rumah kami memang dirancang sedikit membingungkan untuk dibuka hehe. Aku mengintip dari balik tirai. Dua perempuan. Satu berrambut ikal, satu lagi terhalang tiang penyangga atap rumah. 
Aku pikir itu budheku. Jadi aku buka pintu rumah. Namun ketika melihat lebih jelas, ternyata bukan. Jadi kuputuskan menutup pintu kembali. Beruntung mereka belum sempat melihatku membuka pintu.

Setelah seratus delapan puluh detik berlalu, barulah mereka berhasil menaklukkan pagar rumah kami. prok prok prok.. sepatu kapiten kali ye. Sebenarnya aku sudah berniat tak mengacuhkan mereka, yang aku pikir kerabat dari tetangga yang mengundang ibuku pengajian tadi pagi. Tapi mereka mengetok pintu sambil memanggil-manggil namaku. Eh? siapa ya? batinku. perasaan aku ga kenal deh.

Akhirnya akupun terpanggil juga. Dan baa, ternyata mbak kos. Penghuni baru kosan sebelah rumahku. Jadi ceritanya, sedikit ya,

Friday 7 December 2012

"He" is not my friend




I had just cleaned my class that time, and I was going to wash
my hand with my best friend. Just call her Caca (not her real name).
But suddenly one of my classmates, Nina (also not her real name)
called us. She also wanted to wash her hands. Because Caca and I
wanted to tease her, we run away and left her. Then, we hid in 
the store room of my school. We wanted to make Nina shocked,
when she was passing store room.















We were waiting for a moment. Just then, someone opened

Thursday 6 December 2012

My First Love at College was Unpredictable



I had never been thinking that I would get a boyfriend at this college. First time I came here, I felt there was nothing special here. I joined some activities for new college students and my classes regularly. But it was also didn't make me happier than before.

But one day, someone changed my mind. He made me more diligent to go to campus. He is one of mu friend in my IC (Intensive Course) class. I guess he is a handsome and kind boys. I was true. He was very care to me. I was so happy. He gave me special attention. We did the assignment together. Sometimes, he came to my boarding house. We also had dinner together and went out on Saturday night for several times. I enjoyed every time with him.



One day he said to me that he loved me. I was so shocked, happy, and confused. I didn't say that I love him too. I needed to ask suggestion to my best friend. She supported me to be his girlfriend.

A week later, when he had birthday, I met him and I said that I loved him too. He was so happy. He said that I was the most beautiful gift that he had gotten. My first love at college was unpredictable :)