Pages

Tuesday 29 January 2013

Benerin Printer





Well, last night till this morning I was so tired. I don’t know why. Perhaps it’s because of my activities yesterday. Honestly, I’m easy to get tired. I wanted to just stay at home this morning, but I’ve made an appointment with my friends to meet a lecturer. And the chief of my organization also sent me message last night. She asked me to go repairing our printer. Yeah, because it’s an order and I bring the money, so I plan to go today. Because the printer was in my friend’s boarding house, I had to go there then went repairing it. But when I texted my friend (Ulum), she said that she was in Grobogan. Yeah, just then, my chief told me that the printer was in the other friend(Titik)’s boarding house. 


Monday 28 January 2013

Dua-Lapan Januari


Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta;
Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh, dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila.
Berhati-hatilah….


Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau sayangi. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang engkau kasihi, hidup harus tetap dijalani.
**

Thursday 17 January 2013

Dimana? Di-lema


Apakah perjanjian itu masih berlaku?

Jika boleh memilih, aku ingin mengakhirinya sekarang. Aku tidak menyesali keputusan. Hanya, aku tiba-tiba merasa harus fokus. Karena ternyata aku tak sejenius yang kukira. St******* tentunya berbeda dengan Bahasa Inggris. Ilmu pasti dengan ilmu kebahasaan. Meski pernah termasuk dalam golongan anak ipa, tapi tetap saja my passion isn't at science.

Aku bisa saja bertahan hingga tiga setengah tahun ke depan. Meski dengan segala kepayahan. Tapi sesuatu yang dilakukan tidak dengan ketertarikan pastilah hasilnya tidak akan bagus. Semua orang tahu dan aku baru saja membuktikannya. Bagaimana caraku menjelaskan tiga huruf E itu? Jelas sekali itu bukan bidangku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau ini diteruskan. Mungkin saja aku tetap akan mendapat gelar S.** ; tapi apa artinya embel-embel S.** kalau sebenarnya cuma sarjana abal-abal? Apa jadinya bangsa ini jika para sarjananya tidak berkompeten?
Melanjutkan ini sangat berresiko buat masa depanku sendiri. But, ah, how to tell them?

Friday 11 January 2013

Bebas

Tiba-tiba
kusadari,
ada
sebuah
nama,
yang
bukan
namaku..
:')

Thursday 10 January 2013

Nrimo ing Pandum


Baca dulu รจ Bayu, Mega, Mentari (klik!)

Memikirkan mereka –bayu, mega, dan mentari– mengingatkanku pada kisah seorang Jlagra (baca: jlogro) yang artinya itu kira-kira: orang yang pekerjaannya mencari batu di kaki gunung kemudian menghancurkannya menjadi kecil-kecil, untuk kemudian dijadikan bahan bangunan.




Kisah ini kudapatkan waktu pelajaran bahasa jawa SD dulu. Judulnya Nrimo ing Pandum. Kisah yang menarik dan banyak mengandung pesan moral ini masih melekat di ingatanku hingga saat ini. Let me tell u about it.

Ceritanya, Si Jlagra ini suatu hari mengeluhkan pekerjaannya yang berat. Ia berandai-andai, ingin menjadi seorang raja. Ketika itu, muncullah sebuah suara yang entah dari mana asalnya. Suara itu berkata, keinginan Si Jlagra bisa terwujud. 

Bayu, Mega, Mentari

Dua hari ini, angin bertiup sangat kencang. Menghempaskan segala hal di sekitar kita dengan mudahnya. Tapi entah mengapa kegalauan hati ini tak kunjung terhempas juga. Eh but that’s not the point. Cuaca dingin dikolaborasikan dengan tidak adanya kuliah, membuat pagi hari selalu ingin kulalui dengan bermalas-malasan.


Tapi tidak pagi ini, karena begitu kubuka pintu, daun-daun rambutan berwarna coklat telah berkumpul di halaman rumah. Bagaikan penggemar ketemu artis idolanya, mereka berteriak kegirangan, memanggil-manggil namaku, berteriak dan melambai-lambai. Dan yaa… bagaikan artis yang tak tega melihat penggemarnya kecewa, akupun menyapa mereka. Bahkan berbaur dengan mereka.

Saturday 5 January 2013

Bukan Sedih


Aku menulis ini, tanpa bermaksud menguak kembali kesedihan yang pernah kita rasakan. Hanya mengenang dia, sahabat kita.

Pagi ini, entahlah, tiba-tiba aku teringat (lagi) padamu kawan.
Sejak akhir bulan lalu, ketika mereka mulai membicarakan persiapan acara rutin akhir semester, English Immersion Program (EIP), dimana dulu, seharusnya kita tampil bersama.

ya, seharusnya.
karena kau telah terlebih dulu pulang, sebelum sempat tampil bersama kami..


3 Januari 2011

Pagi itu...
aku, kamu, dan teman-teman berkumpul di kampus, membahas persiapan penampilan kita. kebetulan saat itu kita dapat tugas menampilkan Role Play, atau bermain peran menggunakan bahasa inggris. Hari itu kau datang terlambat, paling akhir. Mengenakan kaos kuning, kau tersenyum menghampiri kami yang sudah sedari tadi menunggumu.

Kami telah membagi peran untuk masing-masing anggota. Dan kau, kebetulan mendapat bagian menjadi gadis yang nantinya jadi hantu. Kau tampak agak kaget, namun teman-teman terus menggodamu, dengan mengatakan: nanti kamu pake baju putih-putih yaa, terus ntar kita bikin nisan dari kardus ato apalah, dan dikasih nama kamu. terus jangan lupa foto kamu yang gede juga ntar dipasang di nisan.

kamu yang telat datang pun pasrah dapat peran itu. Selesai bahas persiapan penampilan, kita ngobrol-ngobrol di serambi masjid kampus yang sejuk. kamu pinjam hp teman untuk berfoto..
Setelah itu kita (satu kelompok) berjanji berkumpul lagi 2 hari kemudian untuk persiapan EIP yang jatuh pada 15 Januari.

just unpleasant



Tidak
akan
menyenangkan
sesuatu
yang
terulang,
yang
tidak
baik
maksudnya.
Tapi
jiwa
ini
masih
begitu