Pages

Monday, 15 October 2012

Kuda Hitam




Tak kuacuhkan sang bayu yang menampar raga, hingga mememarkan pikiran ini. Paruku sesak pula olehnya yang tersesat, memenuhi organ respirasi makhluk malam.

Aku terduduk di sini. Di tempat yang sama ketika aku duduk berdua dengannya. Malam terasa sama. Gelap, dingin, sunyi, tanpa bintang. Bedanya, kini aku duduk seorang diri. Hanya kuda hitam yang setia menanti majikannya -sang pangeran-– lah yang tahu kegalauan hatiku. Namun kuda itu tak jauh beda dengan malam, dingin dan beku. Yang dia tahu hanyalah menunggu sang pangeran membunuh sadis waktu-waktu di sekelilingnya demi bersama sang puteri.

Hmm, apa majikanmu itu tak bosan? Hampir tiap hari kulihat kau menungguinya di sana, di depan garasi rumah sang puteri. Andai aku seekor kuda juga, pasti akan kuajak kau mampir ke kandangku. Aku tak tega melihatmu selalu menunggu sendirian. Oh, Megapro hitam

No comments:

Post a Comment

mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)