PHONETICS
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah Micro Linguistic
DISUSUN OLEH
Aisyarani (2010-32-201)
Annisa
Puspa Dhara (2010-32-093)
Safitri
Rahayu (2010-32-052)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA
KUDUS
2010 / 2011
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah makalah tentang Fonetik, sebagai
salah satu bentuk tugas yang diberikan dalam mata kuliah Micro Linguistic.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa
dapat menerapkan secara nyata atau langsung ilmu yang dipelajari.
Penulis mengakui bahwa tanpa adanya motivasi dan bimbingan dari berbagai
pihak, penyusunan makalah ini tidak akan terwujud. Oleh sebab itu saya ucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. Suprihadi,
M.Pd selaku dosen pembimbing kami.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
semua pihak terutama bagi teman-teman yang masih butuh pembelajaran. Amien.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia berkomunikasi dengan berbagai cara untuk
menyampaikan sesuatu tujuan atau maksud. Salah satu cara berkomunikasi ialah
dengan menggunakan alat yang paling maju, canggih, dan kerap digunakan oleh
manusia, yaitu bahasa. Wallwork (1969) telah menyampaikan beberapa fungsi
bahasa, yaitu bahasa sebagai alat sapaan, digunakan bagi tujuan keupacaraan,
sebagai alat bertindak, penyimpan rekod, untuk menyampaikan perintah dan
keterangan, untuk mempengaruhi orang, curahan rasa hati, dan wadah memuatkan
fikiran serta membolehkan seseorang itu berfikir. Namun begitu, fungsi bahasa
yang paling utama ialah alat komunikasi antara manusia.
Berbagai definisi bahasa telah dikemukakan oleh para sarjana
dan ilmuwan bahasa. John P. Huges mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem
lambing pertuturan yang arbitrari yang digunakan untuk menyampaikan fikiran
daripada seorang manusia kepada manusia yang lain. Samsuri (1978) pula
menyatakan bahwa bahasa merupakan alat yang dipakai untuk membentuk fikiran dan
perasaan, keinginan, dan perbuatan. Edward Sapir (1948) mentakrifkan bahasa sebagai
“a purely human and non-instintive method of communicating ideas, emotions, and
desires by means of a system of voluntary produced symbols”. Albert B. Cook (1977)
telah memberikan pengertian bahasa sebagai satu system simbol pertuturan yang arbitrari
dan penanda pengetahuan yang digunakan oleh anggota sekelompok komuniti bahasa
untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan memindahkan kebudayaan mereka. Nelson
Francis mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem bunyi yang dihasilkan oleh
artikulator dan digunakan oleh sekelompok manusia sebagai wahana atau cara
untuk menjalankan apa-apa sahaja aktivitas masyarakat mereka. Kamus Dewan (Edisi
Ketiga : 1994) pada halaman 87 mentakrifkan bahasa sebagai sistem lambang bunyi
suara yang dipakai sebagai alat perhubungan dalam lingkungan satu kelompok
manusia. Berdasarkan definisi-definisi yang dinyatakan, antara elemen penting
yang mendasari maksud bahasa ialah fungsi bahasa dan bentuk bahasa.
Sesuatu yang perlu difahami apabila berbicara tentang
soal-soal bahasa ialah walaupun bersifat arbitrari, bahasa mempunyai peraturan
dan rumusnya yang bersistematik. Oleh sebab itu, bahasa perlu dipelajari kerana
kegagalan menguasai bahasa dengan baik dan teratur akan menyebabkan komunikasi
akan terganggu. Sekiranya berlaku keadaan yang sedemikian, individu tersebut sebenarnya
telah gagal menggunakan bahasanya dengan baik dan sempurna.
B.
Rumusan Masalah
1. Seberapa pentingkah ilmu
fonetik dalam bahasa?
2. Bagaimana pengucapan
fonetik?
3. Organ-organ apa saja
yang berperan dalam penggunaan fonetik?
4. Bagaimanakah penggunaan
konsonan dalam fonetik?
5. Bagaimanakah penggunaan
vokal dalam fonetik?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memberi pengetahuan kepada para pembaca tentang ilmu fonetik secara
rinci. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini
adalah:
1. Diharapkan pembaca akan menjadi lebih tahu
tentang ilmu fonetik. Dengan memahami isi dalam makalah ini terlebih dahulu,
dan dalam pemahaman tentang fonetik dapat didukung dengan cara mempraktikan
lafal-lafal yang ada.
2. Makalah ini diharapkan dapat melengkapi
pengetahuan tentang ilmu fonetik yang sudah ada sehingga dapat diperoleh
pengetahuan-pengetahuan baru tentang fonetik.
3. Makalah ini diharapkan dapat membantu para
pembaca dalam menganalisis bagaimana proses sebuah kata dihasilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fonetik
Ahli bahasa telah
menunjukkan bahwa bahasa adalah kemampuan utama berbicara saat ini dengan
memasukkan pembelajaran lafal pada pembelajaran bahasa. Untuk itu, guru - guru
bahasa membutuhkan banyak pengetahuan tentang fonetik. “Ilmu pengetahuan yang
menganalisis dan mencatat bunyi - bunyi beserta unsur - unsur kemampuan
berbicara dan digunakan serta disebarkan dalam penggabungan kalimat”.
Ketika kita berbicara,
kita menghasilkan aliran suara yang sangat sulit untuk diuji karena sekilas hal
tersebut terjadi secara terus menerus atau berkelanjutan. Untuk itu, ahli bahasa menemukan cara untuk menghentikan
aliran bicara sehingga memungkinkan untuk dipelajari kesatuannya secara teliti.
Dari tangan ke tangan dengan sebuah metode bunyi – bunyi dari kemampuan berbicara yang dianalisis, dan itu harus menjadi sebuah
metode serta catatan mereka.
2. Pengucapan Fonetik
Bunyi suara dapat dipelajari dengan tiga cara yang berbeda. Acoustics
phonetics mempelajari bagaimana bunyi suara dipindahkan. Sedangkan Auditory
phonetics mempelajari bagaimana bunyi suara didengar. Articulatory
phonetics mempelajari bagaimana bunyi suara dihasilkan oleh alat suara
manusia. Pendekatan ini di dalam analisis suara adalah salah satu yang paling
berguna untuk guru bahasa, karena dia butuh mengetahui bagaimana suara setiap
orang dihasilkan sampai membantu muridnya menghasilkan suara yang diinginkan.
Karena itu kita akan mengangkat pendekatan ini pada uraian berikutnya.
3.
Alat –
alat Suara
Alat-alat yang kita gunakan dalam berbicara mula-mula digunakan pada
saat bernafas dan makan.Alat – alat suara tersebut ada di tiga daerah pada
tubuh yaitu dada, tenggorokan dan kepala.
Di dalam dada ada paru-paru, yang sangat penting dalam berbicara. Karena
semua suara pada bahasa Inggris dihasilkan dari aliran udara pada paru-paru. Ketika
kita bernafas udara dengan halus melewati jalan suara (tenggorokan dan mulut). Ketika
kita berbicara, berbagai hal dapat terjadi pada aliran udara ini dan gangguan
ini menghasilkan bunyi suara.
Di tenggorokan ada pangkal tenggorok atau kotak suara, yang berada di
dalam “adam’s apple” (bagian tenggorokan yang menonjol) pada laki-laki, dan di
daerah yang bersesuaian pada wanita. Bagian itu akan terbuka yang disebut celah
suara. Yang mungkin diubah oleh dua bagian yang elastis yang disebut pita suara
atau pita yang membentang di atasnya. Pita suara ini bisa mencampur
aliran udara dengan berbagai cara. Aliran udara bisa melengkapi pemberhentian
pita suara ketika mereka ditarik secara bersama. Untuk menutup celah suara Anda
dapat menghasilkan sebuah pemberhentian celah suara pengucapan permulaan vokal
seperti pada kata orange, always, enter. Ketika pita suara ditarik
dengan mudah secara bersama, udara yang lewat diantara mereka menyebabkan pita
suara bergetar.Ini terjadi ketika kita membuat suara menderu seperti zzz. Jika
pita suara dilemahkan maka udara yang lewat diantara mereka tak
menyebabkan getaran. Ketika kita membuat sebuah penyempitan suara seperti
sss.Dalam berbicara ketika pita suara bergetar, penghasil suara dapat
bersuara.Ketika pita suara tidak bergetar, penghasil suara tidak bersuara.Anda
dapat merasakan getaran pada saat bersuara dengan meletakkan tangan pada pangkal
tenggorok atau mendengarkannya dengan menutup telinga.
4.
Klasifikasi konsonan
Kita akan mengelompokan bunyi konsonan dari bahasa inggris sesuai dengan
cara artikulasi dalam pembahasan berikut. Berhenti dalam bahasa inggris [p, b,
t, d,k, g]. Berhenti dihasilkan dengan menghentikan bagian dari aliran nafas,
dengan membuat diatas tekanan balik penutup dan melepaskan nafas.Jika nafas
dihentikan oleh bibir datang bersama-sama, baik a [p] atau a [b] dihasilkan
ketika nafas dilepaskan.Berhenti bilabial. [p] tidak banyak bersuara dan [b]
disuarakan. Udara mungkin akan berhenti ditonjolkan alveolar dengan menaikkan
ujung lidah agar alveolar yang dihasilkan berhenti. Bersuara [t] dan bersuara
[d] udara kembali di mulut. Mungkin akan berhenti di bagian belakang langit-langit
( langit-langit lunak) dengan menaikkan bagian depan lidah, sehingga volar yang
dihasilkan berhenti.
1. Bunyi Letupan
(Stop/Plosive)
Bunyi-bunyi yang sepenuhnya dihambat alirannya di daerah oral cavity
untuk beberapa saat dinamakan bunyi-bunyi stop. Bunyi-bunyi [p], [b], [m], [t],
[d], [n], [k], [g], dan [ŋ] pada kata-kata tap, tab, tam, tat, tad, tan, tack, tag, tang merupakan bunyi-bunyi
stop yang ada dalam bahasa Inggris.
Bunyi-bunyi yang bukan sengau (nonnasal
stops) disebut juga sebagai bunyi plosive (letupan) karena udara yang keluar
dihambat pada bagian mulut sehingga “meletup” ketika aliran itu dibebaskan.
Jadi, [b], [p], dan [m] dinamakan letupan
bilabial (bilabial stop), [d], [t], dan [n], dinamakan alveolar stop, dan [g],
[k], dan [ŋ] dinamakan bunyi velar stop.
2. Bunyi Desis (Fricatives)
Aliran udara yang keluar biasanya tidak
benar-benar terhalang pada saat mengalir. Sekarang cobalah Anda letakkan jari
tangan Anda di depan mulut dan hasilkanlah bunyi [s], [f], [z], [v], [θ], atau [ʃ]. Apakah yang Anda rasakan? Apakah Anda
merasakan udara yang mengalir lewat mulut itu? Udara yang keluar itu memang
tidak banyak, tetapi Anda dapat merasakan desisnya, bukan? Desisan itu terjadi
karena adanya friksi pada aliran udara tadi. Bunyi yang dihasilkan dengan cara
seperti ini dinamakan bunyi desis (fricatives).
3. Bunyi Afrikatif
(Affricatives)
Bunyi ini dihasilkan sebagai perpaduan antara bunyi letupan dengan bunyi
desis yang menghasilkan friksi tadi. Bunyi yang tergolong dalam kelompok ini
adalah bunyi [tʃ] dan
[dʒ] seperti pada kata cheap dan jeep.
4. Bunyi Sengau
(Nasal)
m adalah bunyi sengau (nasal). Pada waktu Anda
menghasilkan bunyi m, udara keluar
tidak hanya melalui mulut, melainkan juga melalui hidung. Langit-langit keras
(hard palate) adalah bagian yang bertulang yang ada pada mulut bagian depan.
Anda dapat menyentuhnya dengan jari tangan Anda. Kalau Anda mencoba
menggerakkan jari tangan Anda terus ke bagian belakang, Anda akan dapat
merasakan bagian yang agak lunak dan dapat digerak-gerakkan. Bagian ini
dinamakan langit-langit lunak (velum). Bagian yang tergantung pada akhir
langit-langit lunak ini dinamakan anak tekak (uvola) yang dapat Anda lihat
melalui cermin sambil Anda mengucapkan bunyi “aaah”.
Apabila langit-langit lunak dinaikkan sehingga menyentuh bagian belakang
tenggorokan, maka aliran udara tidak akan melalui hidung, melainkan keluar
hanya melalui mulut. Bunyi yang dihasilkan dengan cara ini dinamakan oral (oral
sounds). Sedangkan apabila langit-langit lunak direndahkan, maka aliran udara
keluar tidak hanya melalui hidung tetapi juga melalui mulut. Bunyi-bunyi ini
dinamakan bunyi sengau (nasal sounds). m,n,
dan ng adalah bunyi-bunyi nasal dalam bahasa Inggris.
5. Bunyi Alir
(Liquid)
Bunyi ini dihasilkan dengan cara membiarkan aliran udara melewati
pinggir-pinggir lidah sementara lidah ini menyentuh jendulan di belakang gigi
atas. Yang termasuk ke dalam kelompok bunyi ini ialah [I], [r] seperti yang
terdapat pada awal kata led dan red.
6. Bunyi Luncur
Semi vokal (Glides / semi vowels)
Bunyi ini biasanya merupakan bunyi transisi dari konsonan dan vocal.
Oleh karenanya disebut sebagai semi vocal. Pada saat mengucapkan bunyi ini
biasanya lidah bergerak “meluncur” ke atau dari sebuah tempat tertentu yang
berhubungan dengan bunyi vocal disekitarnya. Termasuk ke dalam jenis bunyi ini
adalah [w] dan [j], seperti we, wet, you,
dan yes.
Bilabial
|
labio-
dental |
Dental
|
alveolar
|
retroflex
|
palato-
alveolar |
palatal
|
velar
|
uvular
|
glottal
|
||
plosives
|
uv.
|
P
|
t
|
ʈ
|
c
|
k
|
q
|
ʔ
|
|||
v.
|
B
|
d
|
ɖ
|
ɟ
|
g
|
ɢ
|
|||||
fricatives
|
uv.
|
Φ
|
F
|
Θ
|
s
|
ʂ
|
ʃ
|
ç
|
x
|
χ
|
H
|
v.
|
Β
|
V
|
Ð
|
z
|
ʐ
|
ʒ
|
ʝ
|
γ
|
ʁ
|
ɦ
|
|
nasals
|
M
|
ɱ
|
n
|
ɳ
|
ɲ
|
ŋ
|
ɴ
|
||||
semivowels
|
uv.
|
ʍ
|
|||||||||
v.
|
W
|
ʋ
|
ɹ
|
ɻ
|
j
|
||||||
rolled/
trilled |
В
|
r
|
ʀ
|
||||||||
tapped/
flapped |
ɾ
|
ɽ
|
|||||||||
Laterals
|
l
|
ɭ
|
λ
|
L
|
|||||||
lateral
-fricatives |
uv.
|
ł
|
|||||||||
v.
|
ɮ
|
5.
Klasifikasi Vokal
Apabila bunyi konsonan dihasilkan karena
adanya gangguan terhadap udara yang mengalir melalui celah suara, bunyi-bunyi
vocal dihasilkan karena tidak adanya gangguan terhadap udara yang mengalir itu.
Dua alat ujar yang paling berperan dalam produksi vocal ini adalah lidah dan
bibir. Lidah berperan untuk menentukan kualitas tinggi rendahnya vocal
(high-low vowels) itu. Selain itu, lidah ini menentukan apakah vocal itu adanya
di belakang atau di depan (front-back vowels), sedangkan bibir berperan untuk
menentukan apakah vocal itu bulat atau tidak bulat (rounded-unrouned vowels).
Bunyi vocal tunggal (monophthongs)
dihasilkan dengan alat-alat ujar tetap di tempatnya masing-masing. Sedangkan
bunyi vocal rangkap (diphthongs) dihasilkan sementara alat-alat ujar itu
mengalami perubahan tempat. Misalnya diftong [oi] dihasilkan dengan
menggerakkan posisi lidah dari bunyi [o] ke posisi [i], dan sebagainya.
Bunyi vocal diklasifikasikan berdasarkan
kepada:
1.
Seberapa tinggikah posisi lidah;
2.
Bagian lidah yang manakah yang
terlihat, yaitu bagian mana yang diangkat dan bagian mana yang diturunkan;
3.
Bagaimanakah posisi bibir.
Dengan cara seperti itu, maka timbullah
istilah vocal tinggi (high) dan vocal rendah (low), seperti pada pasangan beet-bat, vocal depan (front) dan vocal
belakang (back), seperti pada pasangan beet-boot,
vocal berat (tense), dan vocal ringan (lax), seperti pada pasangan beet-bit. Selain itu ada juga vocal yang
disebut vocal bulat (rounded) dan vocal tidak bulat (unrounded), seperti pada
pasangan kata boot-but.
Front
|
Central
|
back
|
|
High
|
i y
|
ɨ
ʉ
|
ɯ
u
|
ɪ
ʏ
|
ʊ
|
||
Middle
|
e ø
|
ɜ
ə
ɵ
|
ɤ
o
|
ɛ
œ
|
ɐ
ʌ
|
ɔ
|
|
Low
|
æ a
|
α ɒ
|
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
·
Fonetik adalah
suatu ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa,dan dalam satu abjad fonetik
mewakili satu bunyi fonetik.
·
Bunyi konsonan
terdiri atas 5 jenis:
1. Bunyi Alir
(Liquid)
2. Bunyi Sengau
(Nasal)
3. Bunyi Afrikatif
(Affricatives)
4. Bunyi Desis (Fricatives)
5. Bunyi Letupan (Stop/Plosive)
·
Bunyi vocal diklasifikasikan
berdasarkan kepada:
1.
Seberapa tinggikah posisi lidah;
2.
Bagian lidah yang manakah yang
terlihat, yaitu bagian mana yang diangkat dan bagian mana yang diturunkan;
3.
Bagaimanakah posisi bibir.
DAFTAR
PUSTAKA
Introduction to Linguistics hlm 86 –
115.
http://webspace.ship.edu/cgboer/phonetics.html
No comments:
Post a Comment
mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)