Minggu sore, mengingatkanku pada hamparan laut beserta kapal-kapal besar yang berserakan di sekitar pelabuhan Tanjung Emas.
Aku suka membuka lebar jendela bus demi menghirup aroma laut dan melihat jelas permukaan air yang bergerak-gerak ditiup angin. Memandangpun sudah cukup menyejukkan diri yang sudah hampir jenuh duduk di dalam bus.
Seringkali aku berkhayal, bisa berhenti sejenak, lalu memancing di sana. Meski aku belum pernah mencoba memancing, tapi sepertinya menyenangkan :)
Sunday, 6 October 2013
Saturday, 5 October 2013
Wednesday, 2 October 2013
Will u give it to me?
Sebuket mawar putih
mendekat ke arahku.
Terlihat begitu istimewa.
Apalagi dibawa oleh seseorang yang juga istimewa.
ya, kamu.
siapa lagi?
Aku menoleh ke belakang.
memastikan tak ada seorangpun yang berdiri di belakangku.
Dan benar, tidak ada siapaun di sana.
Aku lega.
sebuket mawar putih itu,
pasti untukku.
Dan sekali lagi aku benar,
kau berhenti tepat di hadapanku.
Senyumanmu melengkapi keindahan-
sebuket bunga mawar putih,
yang kini akan berpindah ke tanganku.
Apalagi dibawa oleh seseorang yang juga istimewa.
ya, kamu.
siapa lagi?
Aku menoleh ke belakang.
memastikan tak ada seorangpun yang berdiri di belakangku.
Dan benar, tidak ada siapaun di sana.
Aku lega.
sebuket mawar putih itu,
pasti untukku.
Dan sekali lagi aku benar,
kau berhenti tepat di hadapanku.
Senyumanmu melengkapi keindahan-
sebuket bunga mawar putih,
yang kini akan berpindah ke tanganku.
Labels:
hati-hati
Is that you?
Nyata atau mimpi, akhir2 ini
aku sulit membedakannya. Seperti sore ini. Ketika kulihat sosokmu, tegak
berdiri di depan pintu rumah yg baru saja kubuka. "Is that u?" kataku
dalam hati. Aku berbalik, meninggalkanmu sendiri di depan pintu rumah.
Bukan, aku bukanya malu, karena kau mendapatiku berpenampilan kacau sehabis tidur
siang tadi. Tapi aku hanya ingin memastikan bahwa ini nyata.
Aku kembali menuju
tempat tidur. Kosong. Ternyata aku sudah bangun. Rasanya semua mulai tampak
nyata, ketika ibu menghampiriku dan berkata: "piye si, ada tamu kok ga
disuruh masuk?" Aku hanya menatap ibu dengan linglung. "ealah, malah meneng wae. Raup sek, ben ora ngantuk."
Aku menurut kata2 ibu. Pergi
mencuci muka. Kini aku merasa lebih 'hidup'. Menatap cermin, setengah mati aku
terkejut. Seberantakan ini? Aku merapikan diri, berganti baju. Memakai
jilbabku, menyemprotkan sedikit parfum. Tidak ada waktu untuk mandi. Aku segera
ke ruangtamu. "wih cantiknya!" kamu yg sedaritadi memegangi stoples
dan mengudap isinya sambil menungguku, menghentikan aktifitas.
Aku
diam. "Pasti masih ngantuk deh. Mandi dulu kek, biar konek." Kuraih
stoples lain di dekatku, mengambil isinya, "Anggep aja udah mandi." Kamu tersenyum, manis sekali. Gula atau madu saja kalah. Seketika aku merasa benar-benar sadar. Aku rindu sekali padamu. Ah mimpi apa aku semalam. Hingga esok harinya bisa melihatmu.
Aku mendekat padamu, wangi parfummu yang mulai kuhafal, menyambutku seketika, membuatku selalu betah berlama-lama di dekatmu.
Aku mendekat padamu, wangi parfummu yang mulai kuhafal, menyambutku seketika, membuatku selalu betah berlama-lama di dekatmu.
Labels:
not real
Subscribe to:
Posts (Atom)