Siang itu, langit
yang tadinya mendung mendadak tidak jadi mendung, karena seekor kodok masuk ke
rumahku. Ukurannya enam kali lebih besar dibanding kodok pada umumnya. Warna kulitnya
hijau bercampur kuning. Anehnya, dia memakai pita pink di lehernya. Sebenarnya
aku sedikit jijik dengan kodok, tapi aku sama sekali tidak merasa takut ketika
dia meloncat ke pangkuanku dan menatapku lama. Beberapa detik pertama, aku ragu
untuk menyentuhnya. Tapi kodok itu terus mendekatiku. Aku menyentuhnya setelah
si pawang meyakinkanku bahwa kodok itu aman. Baiklah, ternyata kodok itu tidak
terlalu buruk, bahkan aku memeluknya. Kata si pawang, kodok itu senang sekali
setelah aku peluk. Meski sambil tertawa menanggapinya, aku percaya dengan kata
si pawang.
Tak ku sangka-sangka, si pawang memintaku untuk menjaga kodoknya
ini. Aku jadi bingung. Aku belum pernah memelihara kodok sebelumnya. Kata
pawang, kodok itu bisa mencari makan sendiri, aku hanya perlu menjaganya dengan
sepenuh hati. Aneh ya? Tapi karena terlanjur jatuh hati pada kodok unik itu, dan pula, aku
tidak bisa menolak permintaan si pawang tersayang, akupun menyetujuinya dengan
senang hati. Sejak hari itu, kodok yang kuberi nama JONI JOHNIUS, kupelihara
dalam kandang besar yang kusebut kamarku. Ia menemaniku selalu, dan aku
menyayanginya seperti aku menyayangi pawangnya :) hehe.
No comments:
Post a Comment
mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)