Pages

Saturday, 16 February 2013

Apa kabar?

Hai kau,
Sendirian saja?
Ada apa?
Kau seperti kehilangan senyuman.
Aku tahu kau memastikan keberadaanku,
Meski hanya dari sudut matamu,
Dan meski kemudian kau tak peduli.
Aku bahkan tidak cukup cepat
Untuk menyadari,
Detik-detik telah melarikanmu
Ke tengah kerumunan manusia.

Hai kau, muncul lagi rupanya.
Kenapa?
Ekspresimu masih sama.
Tahukah kau, aku(pun) di sini seorang diri?
Memandangimu dengan jarak beberapa langkah
Dari tempatmu berdiri,
Tiba-tiba membuatku berkhayal:
Kau juga menatapku, tersenyum.
Menghampiriku, duduk bersamaku.
Bercerita apa saja.
Ketika kusudahi lamunanku
Kau telah menghilang dari pandanganku.

Entah mengapa,
Aku kembali teringat
Kali terakhir kita duduk bersama.
Kau tertawa, aku tertawa.
Kita tertawa..
Meski kemudian tawamu dan tawaku harus terhenti
Oleh suatu hal –yang baru dapat kumengerti
kini–
sejak itu, tak ada lagi senyum dan tawa.
Tawamu bukan untukku,
Dan tawaku juga bukan untukmu.
Selesai?
Ya, meski aku tak pernah sadar
Adanya sesuatu yang ‘dimulai’.

(6th of this month)

No comments:

Post a Comment

mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)