....
Masih jelas teringat, kala sore itu,
kita jalan berdua bersisian di trotoar yang ramai dilalui pula oleh sepeda
motor. Semua punya satu tujuan yang sama, sampai di rumah dengan segera, dan
menikmati buka puasa bersama keluarga. Membabi buta, para pengendara sepeda
motor berebut jalur yang kita lalui, hingga membuatmu menarikku pelan dan
membawaku ke sisi aman jalan. Sama-sama bahagia, meski entah karena apa, itulah
perasaan kita.
Jam masjid tempat kita sholat ashar tadi
menunjuk pukul 16.30 wib, seharusnya kamu segera pulang. Tapi seperti tak
kulihat keinginan itu, ketika kau pelankan langkah kakimu di sampingku sehabis
kita membeli beberapa botol minuman dan makanan manis. Puluhan pasang mata
menatap kita, mungkin karena kitalah satu-satunya pejalan kaki di trotoar ini.
Biarlah.. asal bersamamu, aku merasa aman. Masih berat kurasa meninggalkanmu,
yang entah kapan dapat kujumpai lagi. Namun bus yang kutunggu-tunggu muncul
juga. “Aku harus pulang,” kataku. Kau mengikuti pandanganku ke arah datangnya
bus.