Pages

Thursday, 25 July 2013

You

....

Masih jelas teringat, kala sore itu, kita jalan berdua bersisian di trotoar yang ramai dilalui pula oleh sepeda motor. Semua punya satu tujuan yang sama, sampai di rumah dengan segera, dan menikmati buka puasa bersama keluarga. Membabi buta, para pengendara sepeda motor berebut jalur yang kita lalui, hingga membuatmu menarikku pelan dan membawaku ke sisi aman jalan. Sama-sama bahagia, meski entah karena apa, itulah perasaan kita.

Jam masjid tempat kita sholat ashar tadi menunjuk pukul 16.30 wib, seharusnya kamu segera pulang. Tapi seperti tak kulihat keinginan itu, ketika kau pelankan langkah kakimu di sampingku sehabis kita membeli beberapa botol minuman dan makanan manis. Puluhan pasang mata menatap kita, mungkin karena kitalah satu-satunya pejalan kaki di trotoar ini. Biarlah.. asal bersamamu, aku merasa aman. Masih berat kurasa meninggalkanmu, yang entah kapan dapat kujumpai lagi. Namun bus yang kutunggu-tunggu muncul juga. “Aku harus pulang,” kataku. Kau mengikuti pandanganku ke arah datangnya bus.

Wednesday, 24 July 2013

Jodoh Pasti Bertemu

Klik!

Tertutup sudah kotak percakapan kita di facebook malam ini.
Rasa sesak yang memenuhi dada luruh seketika, berganti rasa tenang dan haru. Air mata membawa serta kemarahan dan ketidakjujuran yang ada. Jelas sudah kini semua. Biarlah cukup kita yang tahu bahwa kita saling menyayangi.

Benar katamu, Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. kalaupun bukan kamu, pasti akan ada orang lain yang lebih baik, yang akan menemaniku nanti. Dan kalaupun kita ditakdirkan untuk bersama, suatu saat kita akan dipertemukan lagi dengan keadaan yang tak seperti ini.

Tetap tersenyum, meskipun hidup tak seindah yang kita bayangkan.

*

Friday, 19 July 2013

Keajaiban C dan U

C dan U, hanya dua dari 26 alfabet yang kita kenal. Tapi jika dua alfabet tersebut dieja menggunakan bahasa inggris, terbaca menjadi si yu (see you)  yang artinya kurang lebih: sampai jumpa, sampai ketemu lagi. See you biasa diucapkan di akhir pertemuan. Biasanya sih dipakai untuk suasana semi formal dan non formal. Seperti berpisah dengan teman, atau diucapkan guru saat mengakhiri pelajaran di kelas.
Bicara soal C U, akhir-akhir ini saya merasa C U saya kesampaian.

Maksudnya?

Begini, entah berapa kali, belakangan saya sering menyematkan C U di akhir pesan singkat saya. Memang terkadang sekedar iseng, tapi sering juga saya memang merindukan orang yang saya kirimi pesan itu, dan saya ingin segera bertemu dia, maka saya mengirim dia C U. Dan ternyata, besoknya, saya bisa benar-benar bertemu orang tersebut (yang saya kirim C U).


Yah ini memang hanya suatu kebetulan yang bertubi-tubi. Tapi saya merasa beruntung, alhamdulillah :)
Seperti hari ini. Ketika tadi malam saya mengirimkan satu C U pada seseorang, dan saya bisa bertemu dengannya tadi.  Ternyata semalam ibu peri benar-benar datang dan mengayunkan tongkat ajaibnya, and tadaaa...

Tuesday, 16 July 2013

Bakso+Wedang Ronde

Pukul tujuh lebih lima menit. Hari ini aku pulang malam. Ada acara penting di sekolah. Perutku mulai terasa lapar rupanya. Ketika satu per satu siswa dan guru pulang, Bu Asih menghampiriku. “Pulang naik apa Bu?” Aku berhenti mengamati siswa yang berjalan bergerombol menuju gerbang sekolah. “Naik sepeda Bu. Bu Asih sendiri bagaimana?” Guru Matematika itu tersenyum, “Dijemput suami Bu.”

Kami berjalan bersama menuju gerbang sekolah yang mulai sepi. Bu Asih tampak menoleh ke kanan dan kiri, mencari sosok suaminya. “Mungkin suami saya masih dalam perjalanan kemari, kalau Bu Nisa hendak pulang dulu tak apa. Nanti kemalaman lho.” Benar juga, aku jadi agak seram membayangkan jalanan gelap yang harus kulalui nanti. Baru hendak berpamitan pada Bu Asih, seseorang memanggilku, setengah berteriak. Aku dan Bu Asih menoleh ke arah suara itu.Sosoknya yang tadinya tak jelas terhalang gelapnya malam, kini mulai mendekat dan jelas terlihat.

“Selamat malam Bu Guru,” katanya sambil tersenyum dan menganggukkan kepala sopan padaku dan Bu Asih.

Thursday, 11 July 2013

Ternyata Kangen

Aku mulai menghitung hari, saat kita tiada pernah berjumpa. Aku sangat malu mengaku, bahwa aku ingin bertemu. Melepas rindu yang kurasakan makin berat menggelayuti langkah kakiku. Diam-diam aku kesal padamu. Kenapa tidak kau temui aku barang sebentar saja, padahal kau sedang di kotaku. Ah rupanya memang harus kutelan lagi rindu ini. Berharap aku bisa segera memuntahkannya. Karena menahan rindu itu tidak enak. Sangat tidak enak.