♪ Satu atau dua, pilih aku atau dia yang engkau suka…
Satu atau dua, pilih aku atau dia yang engkau cinta… ♪
Ada yang tahu, penggalan lirik lagu di atas?
Pasti tahu lah.. jangan pura-pura gak tau deh.. ini lagu kan sedang popular sekarang. Ya kaan?
Pasti tahu lah.. jangan pura-pura gak tau deh.. ini lagu kan sedang popular sekarang. Ya kaan?
Do you know, why am I typing that lyric?
Of course not, sorry for asking :p
Let me tell u,
Saya menuliskan penggalan lirik lagu di atas, bukannya
sedang suka sama lagu 1 atau 2 nya Gamma1 ini. Salah juga kalau Anda
mengira lagu tersebut sedang mewakili perasaan hati saya..
Tapi, lagu ini mengingatkan saya pada sesosok lelaki, yang
membangunkan saya dari tidur lelap di suatu sore yang indah.
Siapakah lelaki tersebut?
Bukan pangeran tampan, yang membangunkan Putri Salju dari
tidurnya. Bukan pula pangeran tampan kaya yang dikutuk menjadi buruk rupa
karena kelakuannya yang buruk, hihi
Tapi, dia adalah.. seorang Afgan :D
Afgan?
Bukan, bukan Afgan Syahreza.
Ceritanya, sore (yang tadi saya katakana indah) itu saya
terlelap karena kelelahan. Sudah hampir tiga puluh menit saya merajut mimpi,
ketika tiba-tiba sosok bergitar datang dan melantunkan tembang milik Afgan, PadaMu
ku Bersujud. Sontak saya terbangun dan mengucek mata. Terpaksa juga
mendengarkan suara ‘mas Afgan’ yang ternyata keren juga :)
Alun-alun Demak, hal pertama yang kulihat setelah rajutan
mimpiku terputus, terlihat begitu melambai-lambai. Banyak pedagang memamerkan
barang-barang dagangannya yang cantik. Kapan-kapan pengen juga mampir di
alun-alun itu.
Lagu pertama selesai. Kini ‘mas Afgan’ berubah menjadi ‘mas
Ariel NOAH’, menyanyikan lagu andalannya Separuh aku :D. Di lagu ini ‘mas Ariel’
bernyanyi dengan baik pula. Wah wah.. kelamaan denger bisa ngefans ini :p Meski
mas Ariel sempat kuwalahan menjaga keseimbangan di atas panggung berroda, tapi
penampilan keduanya berakhir tak mengecewakan.
Berikutnya, mas Ariel berubah jadi vokalis Gamma1, maap belum
tau namanya siapa, hehe. Menyanyikan lagu beraksen melayu, si mas nya juga oke.
Wah.. prokprokprok deh, tapi cukup dalam hati aja. Malu dilihatin penonton
lain.
Jadi intinya.. mas vokalis tersebut sangat lihai bermain
gitar dan bernyanyi solo di atas panggung yang bergoyang-goyang. Salut deh.
Selesai nyanyi, mas vokalis berjalan perlahan menjemput ‘gaji’ dari para
penontonnya, yaitu para penumpang bus jurusan Semarang – Kudus.
Taukan siapa mas vokalis tadi? Orang menyebutnya pengamen.
Tapi pengamen juga ada kelasnya. Dari yang Cuma modal tepuk tangan dan nyanyi
dengan artikulasi tak jelas, modal alat music sederhana, suara pas-pasan,
sampai modal alat musik dan suara yang oke. Kalau yang satu tadi, termasuk
kelas professional lah.. :p
Di perempatan depan, mas pengamen tadi turun. Entah dimana
dia tinggal. Tapi yang pasti, kehadirannya menghibur para penumpang yang
mulai bosan menantikan bus segera berhenti di tempat tujuan. Ga nyesel juga
dengerinnya, meski harus terbangun dari tidurku :)
jadi pengen buat blog.
ReplyDeleteya dibuat aja mbak :)
ReplyDelete