Pages

Monday, 17 June 2013

Cinta Tertunda

Haruskah tertunda, kisah indah yang pernah masuk dalam daftar rencana?
Semua begitu buram ketika kini kau begitu jauh. Mampukah dua hati berjiwa bebas kita setia, hingga kemudian bersatu? Kau pasti tahu dan sadar, tanpa ikatan, aku bisa saja terbang jauh dan tak kembali lagi. Tapi kau selalu seperti itu. Membebaskanku terbang dan hinggap di tempat manapun ku suka. Entah baik, entah buruk. Kamu begitu yakin aku mampu memilih tempat aman untuk hinggap hingga mungkin menetap. Padahal aku belum mampu. Aku ingin, kamu yang mencarikan tempat aman yang kau maksud. Apa keinginanku terlalu berlebihan?


Kau pasti tahu, aku pernah terjatuh. Aku jatuh karena hinggap di dahan yang rapuh. Kemudian kau menolongku, padahal saat itu aku sudah ingin mengenyahkanmu dari pikiranku. Bukan, sebenarnya bukan aku yang ingin mengenyahkanmu, tapi si gagak hitam itulah. Tapi kau bahkan tak pernah dendam padanya (si gagak hitam). Sembari menunggu lukaku sembuh, kau selalu membesarkan hatiku. Membuatku merasa bersalah setiap kali mengingatnya. Sejak saat itu, aku sangat berterima kasih padamu.

Namun kemudian kau pergi (lagi). Rasanya kau terlalu yakin, aku akan jera, tidak hinggap lagi di dahan yang rapuh. Namun inilah aku, seekor ‘burung liar’ yang menanti pawangnya. Sering terpikir, apa mungkin kau sedang menyelamatkan burung-burung lain yang terjatuh juga? Atau mungkin kau bosan, mengawasi ‘burung liar’ sepertiku, yang masih suka hinggap sembarangan (meski sudah pernah terjatuh)? Entahlah, tapi rasanya tidak akan nada burung liar yang tidak terbang jika dia tidak diberi tempat tinggal dan dipelihara.

No comments:

Post a Comment

mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)