Malam itu, dibawah temaram lampu teras yang hanya satu di sepanjang gang ini, aku melihat busa-busa deterjen hanyut di sungai kecil depan rumah. Sejenak aku berhenti menapaki balok-balok kayu yang disusun berjajar sebagai jembatan --Pasti dulu sebelum kami hadir, mereka tidak sering diinjak-injak, tapi kini hampir tiap menit mereka terinjak-injak.
Busa-busa yang hanyut, memandangku dan meneriakkan sesuatu padaku. Mereka menghanyutkan anganku. Begitu jauh... hingga ke sebuah tempat nyaman penuh kehangatan yang kusebut RUMAH.
Wednesday, 27 November 2013
Friday, 15 November 2013
Mandi
Alkisah, di suatu siang yang
bising oleh gemuruh air hujan, dua orang anak manusia (laki-laki dan perempuan)
berjanji pergi bersama. Dua orang, bukan sepasang. Karena mereka bukanlah
sepasang kekasih. Mereka juga bukan pergi berkencan, hanya menyelesaikan sebuah
‘urusan penting’ bersama.
Bersama? Sebenarnya tidak harus
bersama, tapi mereka berdua sama-sama merasa memiliki tanggung jawab atas ‘urusan
penting’ tersebut.
Seakan merestui, hujan yang
sedari tadi turun kini berhenti perlahan. Matahari sempat bersinar, walau
kemudian ia memilih kembali bersembunyi dibalik awan. Yang jelas, sore itu
menjadi sore yang pas untuk bepergian. Tidak panas, tidak hujan :)
Datanglah sang lelaki menjemput
si gadis di rumahnya. Sedikit terkejut, karena sang lelaki datang lebih cepat
dari yang ia duga. Maka segera si gadis mengunci pintu rumah dan pagar, serta
naik ke jok belakang motor sang lelaki. Si Gadis yakin betul kalau lelaki yang
menjemputnya ini sudah mandi, karena ia lebih wangi dari biasanya, dan wajahnya
tampak lebih fresh. Sang lelakipun yakin kalau si gadis di belakangnya sudah
mandi. Wajahnya terlihat lebih cerah dan cantik.
Labels:
ngalor ngidul,
not real
Monday, 11 November 2013
Merah Jambu
mendadak kelabu, langit yang tadinya biru.
si brownie yang selalu menggelayut manja di gendonganku merengek,
ia takut air hujan membasahi si hitam manis dalam pelukannya.
maka segera kubentangkan rain cover hijau,
yang merasa begitu bahagia ketika akhirnya hari ini ia kembali berguna.
Langit semakin hitam. Angin berlarian di jalan,
menghambat langkah kuda hitam tuaku.
Tapi aku terus maju.
Hingga kurasakan angin berhenti mengikutiku.
Seketika segalanya terasa lebih hangat,
dan kilau kekuningan melenggak-lenggok setelahnya.
Oh. Hai sang surya :)
Rupanya di bagian lain kota ini, langit masih biru,
awan masih putih.
si brownie yang selalu menggelayut manja di gendonganku merengek,
ia takut air hujan membasahi si hitam manis dalam pelukannya.
maka segera kubentangkan rain cover hijau,
yang merasa begitu bahagia ketika akhirnya hari ini ia kembali berguna.
Langit semakin hitam. Angin berlarian di jalan,
menghambat langkah kuda hitam tuaku.
Tapi aku terus maju.
Hingga kurasakan angin berhenti mengikutiku.
Seketika segalanya terasa lebih hangat,
dan kilau kekuningan melenggak-lenggok setelahnya.
Oh. Hai sang surya :)
Rupanya di bagian lain kota ini, langit masih biru,
awan masih putih.
Labels:
ngalor ngidul
Thursday, 7 November 2013
Imunisasi Pesona
Ketika pesonamu menyebar cepat, menjalar dan menginfeksi
seluruh sendi kehidupanku..
Aku merasa sakit dan semakin sakit setiap harinya.
Ya, aku memang sakit.
kini aku hanya bisa terduduk lemah,
dengan tatapan sayu dan wajah memucat.
Kau bilang aku perlu memakai masker,
agar tak mudah terserang penyakit?
Kau bilang, aku perlu mengonsumsi suplemen
penjaga daya tahan tubuh?
agar tak mudah terserang penyakit?
Kau bilang, aku perlu mengonsumsi suplemen
penjaga daya tahan tubuh?
Percuma..
Aku tak butuh semua itu.
sistem imunku sudah terlanjur dilumpuhkan
oleh pesonamu.
Aku hanya akan sembuh,
ketika semakin sering kau habiskan waktu bersamaku,
dengan atau tanpa ‘masker’ yang kau kenakan.
Dan aku hanya ingin satu suplemen:
CINTAMU...
Aku tak butuh semua itu.
sistem imunku sudah terlanjur dilumpuhkan
oleh pesonamu.
Aku hanya akan sembuh,
ketika semakin sering kau habiskan waktu bersamaku,
dengan atau tanpa ‘masker’ yang kau kenakan.
Dan aku hanya ingin satu suplemen:
CINTAMU...
Labels:
ngalor ngidul
Friday, 1 November 2013
Pencuri, Penjaga Hati
Hatimu dicuri, ataukah kau menitipkannya baik-baik kepada seseorang sebelum sempat dicuri?
Jika kau menitipkannya, apa kau yakin, dia benar-benar mampu menjaga hatimu?
Bisa saja saat ia lengah, seseorang yang lebih gesit datang mengambil hatimu.
Iya kan?
Jangan sembarangan menitipkan hati pada seseorang.
Tapi jangan pula menyalahkan pencuri.
Karena pencuri lebih cerdas.
Ia mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengambil hatimu.
Bisa jadi suatu hari kau akan mengikhlaskan hatimu,
dijaga dan dimiliki
oleh si pencuri :)
Labels:
hati-hati
Subscribe to:
Posts (Atom)