Alkisah, di suatu siang yang
bising oleh gemuruh air hujan, dua orang anak manusia (laki-laki dan perempuan)
berjanji pergi bersama. Dua orang, bukan sepasang. Karena mereka bukanlah
sepasang kekasih. Mereka juga bukan pergi berkencan, hanya menyelesaikan sebuah
‘urusan penting’ bersama.
Bersama? Sebenarnya tidak harus
bersama, tapi mereka berdua sama-sama merasa memiliki tanggung jawab atas ‘urusan
penting’ tersebut.
Seakan merestui, hujan yang
sedari tadi turun kini berhenti perlahan. Matahari sempat bersinar, walau
kemudian ia memilih kembali bersembunyi dibalik awan. Yang jelas, sore itu
menjadi sore yang pas untuk bepergian. Tidak panas, tidak hujan :)
Datanglah sang lelaki menjemput
si gadis di rumahnya. Sedikit terkejut, karena sang lelaki datang lebih cepat
dari yang ia duga. Maka segera si gadis mengunci pintu rumah dan pagar, serta
naik ke jok belakang motor sang lelaki. Si Gadis yakin betul kalau lelaki yang
menjemputnya ini sudah mandi, karena ia lebih wangi dari biasanya, dan wajahnya
tampak lebih fresh. Sang lelakipun yakin kalau si gadis di belakangnya sudah
mandi. Wajahnya terlihat lebih cerah dan cantik.
Cukup lama karena banyak yang
harus dilakukan di sana, hingga tak terasa, senja pun datang menyapa. Mereka
bergegas pamit, sebelum dihadang malam. Mungkin kebersamaan mereka sore ini
sudah lebih dari cukup, hingga alam pun tak rela. Ia cemburu, ia mengirim
gerimis di tengah perjalanan pulang mereka. Tapi gerimis sedang berbaik hati,
ia tidak datang beramai-ramai, hingga tak membuat dua anak manusia itu basah
kuyup.
Sesampianya di rumah, sepeninggal
sang lelaki, si gadis mengirim pesan. Ucapan terima kasih serta pertanyaan,
apakah si lelaki kehujanan atau tidak. Sang lelaki berkata ia tidak kehujanan.
Tentu saja si gadis lega. Kemudian, iseng sang lelaki bertanya, apakah tadi si
gadis sudah mandi sebelum pergi. Si gadis yang belum mandi, tidak langsung
mengaku kalau ia belum mandi. Tapi ia meminta sang lelaki untuk menebak.
Dan betapa bahagianya si gadis
ketika tebakan sang lelaki meleset. Ia mengira si gadis sudah mandi, padahal
belum. Hehe, sang gadis hanya tertawa sendiri di kamarnya. Namun kemudian si
gadis juga terkecoh, ia pikir sang lelaki sudah mandi, padahal belum. Tapi sang
lelaki mengaku, tidak seperti si gadis yang baru mandi setelah mereka pulang
bepergian, itupun karena ia merasa sedikit terganggu dengan aroma tubuhnya sendiri.
Jika tidak, mungkin si gadis tidak mandi sore itu.
Namun pada akhirnya, sang lelaki tahu juga kalau si gadis ternyata belum mandi sebelum pergi bersamanya tadi. Ternyata mereka sama saja. Sama-sama belum mandi, tapi berlagak sudah mandi demi gak terlihat berantakan di mata yang lain. So sweet :)
Namun pada akhirnya, sang lelaki tahu juga kalau si gadis ternyata belum mandi sebelum pergi bersamanya tadi. Ternyata mereka sama saja. Sama-sama belum mandi, tapi berlagak sudah mandi demi gak terlihat berantakan di mata yang lain. So sweet :)
~THE END~
amazing
ReplyDelete