Ku ingin kau tahu isi hatiku, kaulah yang terakhir dalam hidupku..
Tak ada yang lain hanya kamu. Tak pernah ada.. tak kan pernah ada…
Salah
satu lagu Geisha mengalun keras melalui speaker
kelasku. Sepi. Seperti biasa, belum ada seorangpun yang datang. Kelas kiri
kananku juga masih sepi.
Setelah
menaruh tas di bangku nomer dua atau tiga dari depan, biasanya aku langsung
menuju komputer di pojok depan kelas, samping meja guru. Membuka Winamp, dan
memilih lagu untuk menyambut kedatangan teman-teman sekelasku nanti. Dari sekian
banyak lagu, hari ini pilihanku jatuh pada Takkan
Pernah Ada milik Geisha. Suara Momo Geisha beradu dengan lagu-lagu nasional
yang diputar melalui pengeras suara sekolah setiap pagi, katanya sih untuk menambah semangat dan rasa
nasionalisme kami. Tapi rasanya tidak ada efeknya buat kami.
Aku
berdiri sebentar di depan kelas. Memandang orang-orang berjalan santai di bawahku
karena pukul tujuh memang masih lama. Tidak ada yang menarik. Tapi sesuatu tiba-tiba menarik perhatianku, seorang lelaki berseragam biru muda datang mendekat bersama
seperangkat senjatanya: sapu, kemoceng, cairan pembersih lantai dalam botol. Aku
menyebutnya Mas cleaning service (CS).
Sebagian menyebutnya Office Boy. Tapi
kan dia bersihin sekolahan, kenapa namanya Office
Boy? Hehe. Sudahlah. Intinya, sejak kelas XI akhir (atau kelas XII awal?
Lupa haha) sekolahku menggunakan jasa mereka untuk membersihkan sekolah.
Jadilah kami semakin santai karena hanya perlu membersihkan kelas kami.
Mas mas tadi, aku tidak tahu namanya. Tapi selalu dia yang membersihkan lorong depan kelasku ini. Aku tidak pernah menanyakan sesuatu padanya, dia pun begitu. Aku sering sekali mengamatinya membersihkan kaca jendela naco kelasku, serta mengepel lantai di sepanjang lorong ini. Rasanya melihat mas CS bersih-bersih sudah menjadi bagian dari setiap pagiku. Sampai sekarang, aku masih ingat betul wajahnya. Namun entah dimana ia kini Haha.
Biasanya
setelah itu teman-temanku mulai berdatangan satu persatu. Lingkaran kecil mulai
terbentuk tanpa komado. Itu artinya ada PR sulit: matematika, fisika, atau
kimia. Di tengah lingkaran kecil terdapat dua gadis rajin nan cerdas yang
biasanya udah ngerjain semua PR. Yang lain hadir mengasah ketrampilan mereka
dalam menyalin (baca:nyontek) PR yang bejibun. Cuma guru yang bisa membubarkan
lingkaran-lingkaran kecil yang semakin banyak. Kalau sekedar bel masuk sih pada
cuek. Tak jarang, mereka curi-curi kesempatan buat nyalin PR di waktu pelajaran
lain. Jadi mata liat guru, tangan sibuk sendiri. Bisa dibayangkanlah betapa
bagusnya tulisan mereka. Well, at least
itu bisa buat mereka lebih tenang. Sudah mengerjakan meski nyontek ga tau arah.
Begitulah
kira-kira pagi saya setiap harinya di akhir masa SMA. Selalu menjadi orang
pertama yang datang, kecuali pada hari dimana ulangan kimia diadakan.
Ah
entah kenapa malam ini tiba-tiba teringat kembali dengan teman-teman SainsLoco.
Mungkin karena celana ini haha. Celana yang ga pernah dipake keluar rumah,
karena ga kuat bawa nama temen-temen sekelas :D
celana olahraga SainsLoco (ipa dua) ^^ |
No comments:
Post a Comment
mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)