Untuk seorang teman sekaligus
kakakku.....
Jika ditanya, adakah orang yang
pernah begitu berkesan di hatiku, jawabannya pasti ada. Yaitu kamu. Ya, kamulah
Mas. Kamu sosok teman yang selalu mengajak dalam hal kebaikan, mengingatkan
jika salah.
Kamu sosok kakak yang bisa membimbing adik. Mengajarkan apa-apa yang belum diketahui adikmu. Kau menjaga, dan tak pernah memaksakan kehendak. Kau sering mengajarkan banyak hal padaku. Ingin kuakui, terkadang pikiranku melayang kemana-mana ketika kau sedang menjelaskan sesuatu --yang ingin ku tahu—dengan panjang lebar dan dengan gaya khasmu.
Pernah aku berpikir, kamu cerewet sekali Mas. Tapi itulah kamu.
Banyak hal yang membuatku bangga mempunyai kakak sepertimu. Kau tak pernah menyimpan dendam. Kau selalu menyayangi siapapun dengan tulus. Kau memaafkan, meskipun kau telah disakiti.
Kamu sosok kakak yang bisa membimbing adik. Mengajarkan apa-apa yang belum diketahui adikmu. Kau menjaga, dan tak pernah memaksakan kehendak. Kau sering mengajarkan banyak hal padaku. Ingin kuakui, terkadang pikiranku melayang kemana-mana ketika kau sedang menjelaskan sesuatu --yang ingin ku tahu—dengan panjang lebar dan dengan gaya khasmu.
Pernah aku berpikir, kamu cerewet sekali Mas. Tapi itulah kamu.
Banyak hal yang membuatku bangga mempunyai kakak sepertimu. Kau tak pernah menyimpan dendam. Kau selalu menyayangi siapapun dengan tulus. Kau memaafkan, meskipun kau telah disakiti.
Mas, kau benar-benar tak berubah. Kupikir setelah suatu hal yang terjadi beberapa waktu yang lalu, kau tak akan mau lagi mengenalku. Tapi ternyata, kau tetaplah kau. Aku sadar Mas, aku bodoh sekali waktu itu. Lebih mendengarkan omongan orang dan menyiakan kakakku yang baik. Waktu itu memang banyak yang tak suka padamu. Tapi sekarang, apalah peduliku.
Kau telah menyadarkanku tentang arti memaafkan, dan menyayangi serta mencintai dengan tulus. Betapa beruntung wanita yang nantinya bersanding denganmu di pelaminan. Kau berhati mulia. Tulus.
Jika suatu hari ada kesempatan untukku mengucap maaf padamu, mungkin kau akan bingung dan bertanya untuk apa maafku. Dan entahlah Mas, entah kesalahan yang mana yang kumintakan maaf itu.
Mas, terimakasih telah kembali. Aku merindukanmu. Aku benar-benar kehilangan sosok kakak selama ini. Meskipun raga kita berjauhan, namun do’aku menyertaimu.
:’)
10:34 PM
Tue, June 12th, 2012
Tue, June 12th, 2012
wah, silent2..
ReplyDeletesilence is gold :p
ReplyDeletegolden is expensive
ReplyDeleteso, silence is expensive
ReplyDeleteso, we should be silent to increase our price.. :D
ReplyDeleteNo, I'm not for sale :p
ReplyDelete