Hari Sabtu
tanggal tiga puluh satu
aku kehabisan uang saku
tapi tak mengurungkan niatku,
untuk membeli jus jambu
di sekitar alun-alun simpang tujuh
menyambut malam minggu
sekaligus bulan baru
yang sedikit terasa kelabu
karena besok tidak dapat bertemu
denganmu,
kekasih hatiku
Friday, 30 August 2013
Jumat Legi
Legi berarti manis.
Tapi jumat ini tidak manis.
Malah pahit.
Aku menangis, di jumat manis..
Jangan lagi, jumat legi..
cukup kali ini saja ya.
Semoga selanjutnya:
aku tersenyum lega, di jumat legi
kuharap, iya.
:)
Tapi jumat ini tidak manis.
Malah pahit.
Aku menangis, di jumat manis..
Jangan lagi, jumat legi..
cukup kali ini saja ya.
Semoga selanjutnya:
aku tersenyum lega, di jumat legi
kuharap, iya.
:)
Labels:
hati-hati
Thursday, 29 August 2013
A Story from Toilet
Dinding itu bersaksi, atas apa yang terjadi tiga hingga empat tahun yang lalu. Di tempatku berdiri, dulu, empat orang anak SMA sering tertawa-tawa bersama, membicarakan hal yang tidak penting. Padahal mereka tahu, jam pelajaran setelah istirahat sudah dimulai. Namun, nongkrong di dekat kamar mandi yang baru jadi, rasanya lebih menyenangkan bagi mereka.
Begitulah mereka. Di kelas, mereka menamai diri mereka sebagai TTM alias Team Trouble Maker. Nama yang berkonotasi negatif, tapi selalu mereka banggakan. Hingga suatu hari, salah satu dari mereka mengukir nama 'Geng' kesayangan mereka di salah satu tiang penopang sekitar kompleks kamar mandi dekat kelas mereka.
Tidak kusangka, tiga tahun kemudian, tulisan ini masih akan ada. Membuatku tersenyum takjub, terseret kembali pada kenangan semasa berseragam putih abu-abu. Namun sayang, tidak ada kamera untuk mengabadikan tulisan bersejarah itu. Dan yang lebih menyiksa adalah ketika beberapa hari kemudian aku mendapati beberapa orang datang mengecat ulang seluruh dinding sekolah ini, sekolahku dulu. Tentu saja dinding dekat kamar mandi tidak luput dari sapuan kuas cat.
Begitulah mereka. Di kelas, mereka menamai diri mereka sebagai TTM alias Team Trouble Maker. Nama yang berkonotasi negatif, tapi selalu mereka banggakan. Hingga suatu hari, salah satu dari mereka mengukir nama 'Geng' kesayangan mereka di salah satu tiang penopang sekitar kompleks kamar mandi dekat kelas mereka.
Tidak kusangka, tiga tahun kemudian, tulisan ini masih akan ada. Membuatku tersenyum takjub, terseret kembali pada kenangan semasa berseragam putih abu-abu. Namun sayang, tidak ada kamera untuk mengabadikan tulisan bersejarah itu. Dan yang lebih menyiksa adalah ketika beberapa hari kemudian aku mendapati beberapa orang datang mengecat ulang seluruh dinding sekolah ini, sekolahku dulu. Tentu saja dinding dekat kamar mandi tidak luput dari sapuan kuas cat.
Labels:
around me,
PPL,
Sains Loco,
SMA 1 Kudus 2010
Friday, 23 August 2013
Jalan Kenangan
Seolah kulihat lagi sosokmu di tempat yang sama sore tadi. Berjalan beriringan, berdua dengan seseorang yang sepertinya begitu kau sayang. Dari cara kalian saling melempar senyum, serta menatap satu sama lain, siapapun akan tahu, kalian saling menyayangi. Dan aku hanya bisa menyaksikan pahit dari kejauhan. Karena begitu aku mendekat, sosokmu perlahan memudar, hingga kemudian lenyap sama sekali dari pandangan. Meski begitu, tidak pernah hilang sosokmu dari ingatanku. Hatiku sudah kau tempati hingga saat ini. Meski sebenarnya tidak cuma-cuma. Kecualimu aku rela kau tinggal gratis dan menetap selamanya. Jangan hanya mampir, kumohon.
Labels:
ngalor ngidul
Thursday, 22 August 2013
PPL – Eat, Play, Laugh
Waiting is unpleasant things to do. I don’t like it. You
don’t either, do you? So, to make us happy or not really upset, I’m sure you
will do something fun. Here it is. Coming to school to do teaching practice, we
must be patient to wait for our guidance teacher. While waiting for
headmaster’s signature on Surat Tugas of the teachers to be our guide,
we do anything we can do.
EAT
Rules are rules. Coming before 6.45 am made some of us
having no time to have breakfast. Hungry? Yeah. But don’t worry, canteen would
welcome us well. We love it so much coz there’re so many delicious snack, meal
and fresh or hot beverage. But the most important one is.. They are not
expensive ^^
but then, we have plan to bring our own snacks, so we won’t waste much money because of our hunger.
but then, we have plan to bring our own snacks, so we won’t waste much money because of our hunger.
PPL – Headscarf
Well, because most of us (PPL Smasa Team) are hijabers :v,
headscarf’s being one of the most important things to discuss every day.
There’s always a simple question which has so many answers:
“What color (headscarf) will we use tomorrow?”
Black – White – Grey – Blue – Brown
Everyone has their own idea...
And finally we have to decide one color. We are happy to see all of us having same headscarf's color. We do this because we want to be solid team. Not only in teaching practice, but also about our appearance – so we look beautiful haha
Wednesday, 21 August 2013
Rembulan, aku iri padamu.
Terjaga
Terucap doa
Bersaksi air
mata
Untukku,
untuk kita
Dan untukmu
di sana – yang masih terjaga,
Ditemani
rembulan yang bertugas
meninabobokan
seisi dunia.
Lihatlah,
Betapa tulusnya
sang rembulan.
Meski tak
pernah kau meminta,
Meski tak
pernah kau menyadari,
Ia
mengantarkanmu,
Menungguimu,
serta menjemputmu.
Pastilah ia
juga yang paling tahu,
Gurat lelah
di wajahmu sepulang bekerja.
Aku harap dia
tak membiarkan angin malam
berlarian
menujumu..
Labels:
hati-hati
Monday, 19 August 2013
PPL – High heels
Wearing
high heels, something I never do before. But it’s not bad idea to do. Coz today
I wear it. Love it, I’m being taller than before :D
Being
more confidence, then no more benefits I think. The same feeling from us who never wear it: We felt tired after walking around the school which is not
really large :v
Let’s
be good friend, high heels. We’ll be together till three months later :) :*
#TeachingPracticeStory
- @puspadhara
PPL – Back to School!
Nineteenth
of August – Today, we are seventh semester students have a special agenda to do,
something called upacara serah terima Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Because we are pre-service teacher (calon guru), so we do our PPL at school, next
I’ll also call PPL as Teaching Practice (TP). And here we are, in SMA 1 Kudus. I’m
coming with 9 friends from English Education Department, and 11 friends from
BK.
Nice to
be here, coz it was my high school. Though I was not a special student, but
coming back here gave me a great feeling. Seeing my teachers, my classrooms,
and every corners of this school remind me to bitter-sweet memories as a
student :) And now, the school building’s whole lot better than three years
ago.
Back to
my story about TP, we arrived there before 8 a.m – beautifully and handsomely. The
students had Independence Day’s celebration. They did some activities and
competitions in the school field, so they had no teaching-learning process in
the classroom. Two teachers welcomed us and said that they couldn't do the
ceremony of PPL today. They asked us to come again the next day. Though we felt
disappointed, but we tried to smile and left the school politely.
Friday, 16 August 2013
Pintu
sekian lama, kugenggam erat kunci ini sendiri.
kusimpan di tempat yang tak mungkin terjangkau siapapun.
aku tak ingin seorangpun mengambilnya, tanpa seijinku.
sudah lama sekali, sejak terakhir kali kuambil lagi kunci ini dari seseorang,
yang ternyata merusak apapun yang ada di ruang hati.
kini, kau bisa bayangkan sendiri,
bagaimana pintu yang sudah lama tidak dibuka itu.
pastinya tak semua orang berhasil membuka,
meski telah mendapatkan kuncinya.
Tapi kau bisa.
Kau membukanya!
dan perlahan kau bersihkan debu tebal dan sarang laba-laba
yang ada di dalam ruang hati ini.
kusimpan di tempat yang tak mungkin terjangkau siapapun.
aku tak ingin seorangpun mengambilnya, tanpa seijinku.
sudah lama sekali, sejak terakhir kali kuambil lagi kunci ini dari seseorang,
yang ternyata merusak apapun yang ada di ruang hati.
kini, kau bisa bayangkan sendiri,
bagaimana pintu yang sudah lama tidak dibuka itu.
pastinya tak semua orang berhasil membuka,
meski telah mendapatkan kuncinya.
Tapi kau bisa.
Kau membukanya!
dan perlahan kau bersihkan debu tebal dan sarang laba-laba
yang ada di dalam ruang hati ini.
Labels:
hati-hati
Thursday, 15 August 2013
Menguji Rindu
Kisah yang setiap tahun akan selalu berulang; bertemu, lalu dipisahkan jarak. Dan rindu kemudian jadi ujian bagi kedua hati.
Seperti kita, saat tanganku terasa berat untuk melambaikan perpisahan. Saat ragamu hilang di garis pandang, sakit rindu hatiku.
....
@moammaremka - #DearYou
Labels:
around me
Being Patrick Star
membaca bukan pelarian, saat hati gundah atau ingin marah.
dibutuhkan ketenangan hati saat membaca.
memasak. kenapa aku harus suka memasak?
Apa aku harus suka akuntansi juga?
jika aku pergi bersama teman, itu berarti
aku akan cukup lama bersama mereka,
sedangkan kau tak suka.
Labels:
ngalor ngidul
Saturday, 10 August 2013
Memiliki Rindu
Harusnya aku tidak merindukanmu. Karena kerinduan selalu
menuntut pertemuan. Sedangkan sebuah pertemuan rasanya begitu mahal bagiku,
bagimu. Meski seharusnya tidak ada yang terlalu mahal untuk sebuah "cinta".
Rindu ini tak kan pernah usai.
Labels:
ngalor ngidul
Friday, 9 August 2013
Dua Lelaki
Dua lelaki, aku mengenal salah satunya. Teman baikku, si
pemilik rambut ikal dan senyum memikat. Yang satunya? Entah siapa. Rasanya aku
baru melihatnya pertama kali. Laki-laki bertubuh gempal dan berwajah sangar.
Dia sangat cuek. Tapi kenapa orangtuaku begitu mempercayainya untuk menjagaku?
Aku bahkan tidak tahu siapa namanya. Diapun tidak memperkenalkan diri. Dingin.
Sedingin angin malam yang membuatku merasa tidak sehat esok paginya.
---
Mungkin orangtuaku masih merasa kecewa, karena lelaki
pilihanku, yang kuanggap serius dan mau segera menikahiku, malah terkesan
menghindar. Kenapa? Aku bahkan tidak pernah mendapat kepastian ketika aku
mencoba membahas pernikahan kami bersamanya. Dia selalu bilang, Ah
gampanglah, aku sibuk, masih ada yang harus aku kerjakan. Selalu seperti
itu, hingga akhirnya orang tuaku kesal, dan dia menghilang perlahan dari
kehidupanku.
Labels:
not real
Friday, 2 August 2013
Meski Senyumanmu Begitu Memikat
Dear you,
Galau ini tidak akan hilang jika bukan
aku sendiri yang berusaha menghilangkannya. Dan untuk menghilangkan kegalauan,
dibutuhkan hati dan pikiran yang tenang. Sudah kucoba menenangkan diri, seperti
yang kau sarankan. Maka ketika hari ini hatiku sudah lebih tenang, aku merasa
harus menghilangkan kegalauanku segera. Banyak cara menghilangkan kegalauan,
dan tiap orang punya caranya masing-masing. Inilah caraku. Karena.. aku terlalu
takut dan malu untuk menyampaikan padamu secara langsung.
Baiklah, mungkin ini sedikit aneh, tapi
ini nyata tanpa rekayasa.
Labels:
hati-hati
Subscribe to:
Posts (Atom)