matamu dan mataku bertemu
menghasilkan semu merah di wajahku
menghentikan kalimatku yang belum tuntas kuucap
membuatku lupa mengatupkan mulut.
Aku menyimpannya,
ya, tatapanmu
dan senyumanmu,
mengalirkan kehangatan di sekujur tubuhku.
rupanya ingatan dan bibir ini bekerjasama dengan sangat baik
begitu aku mengingatmu, seketika itu pula bibirku tersenyum
dan itu membuatku ingin memandangimu lagi
sekali
dua kali
oh bukan
tapi berkali-kali
aku hanya ingin memastikan
kau masih di sana, dan tersenyum padaku.
ah, apa ini?
kau meracuniku.
Racun oh racun.
No comments:
Post a Comment
mau beri komentar, kritik atau saran, monggo...
komentar Anda sangat berarti :)